Nelayan di pesisir Kota Bengkulu mengharapkan investasi di bidang industri pengolahan ikan untuk menampung hasil tangkapan saat musim ikan.
Japudin (50) salah seorang nelayan di Kelurahan Pondok Besi, Kota Bengkulu mengatakan saat musim ikan, hasil tangkapan nelayan seringkali terbuang, sebab harga murah dan tidak ada pembeli yang menampung.
"Termasuk ikan kualitas agak rendah biasanya kami buang, padahal bisa diolah menjadi terasi atau pakan ternak," ucap Japudin di Bengkulu, Kamis (10/03/2016).
Seperti saat ini kata Japudin, cuaca yang cukup bagus di perairan barat Sumatera membuat hasil tangkapan selalu memuaskan, namun tangkapan melimpah membuat harga ikan semakin murah.
Saat tangkapan melimpah tersebut, ikan yang diterima pengumpul hanya ikan-ikan berkualitas baik, sementara ikan dengan kualitas di bawah rata-rata biasanya dibuang di tepi pantai.
"Ikan yang dijual ke pengumpul biasanya dijual lagi ke pasar, atau sebagian dikirim ke luar kota," ucapnya.
Bila ada industri pengolah ikan, menurut Japudin akan membantu nelayan untuk menjual hasil tangkapan yang melimpah tersebut. Ketua Kelompok Nelayan Mandiri Muda, David menambahkan investasi di bidang perikanan sudah saatnya dikembangkan di wilayah Bengkulu.
"Apalagi gubernur dan wakil gubernur terpilih juga sering menyinggung soal potensi perikanan saat kampanye beberapa waktu lalu," imbuhnya.
Ia mengatakan selain membangun industri hilir perikanan, para nelayan di daerah ini juga masih membutuhkan bantuan lunak berupa alat tangkap dan ketersediaan bahan bakar untuk melaut.
No comments:
Post a Comment